Pendekatan
Kesusastraan
Pengertian Sastra dan Seni
Sastra
berasal dari kata castra yang berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra
meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti
catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang dan
sebagainya.
Sastra
dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan adalah ekspresi
gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya
dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya
melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian seni memiliki tiga arti antara lain :
·
Seni
diartikan halus, kecil dan halus, tipis, lembut dan enak didengar,
mungil dan elok
·
Keahlian membuat karya bermutu (dilihat
dari segi keindahan dan kehalusannya)
·
Kesanggupan akal untuk menciptakan
sesuatu yang nernilai tinggi
Sedangkan
dalam arti keseluruhan seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat
menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan
manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
Peranan Sastra
Dalam
kehidupan masyarakat sastra mempunyai beberapa peranan yaitu :
· Fungsi rekreatif, yaitu sastra dapat
memberikan hiburan yang menyenangkan bagi penikmat atau pembacanya.
· Fungsi didaktif, yaitu sastra mampu
mengarahkan atau mendidik pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan
yang terkandung didalamnya.
· Fungsi estetis, yaitu sastra mampu
memberikan keindahan bagi penikmat/pembacanya karena sifat keindahannya.
· Fungsi moralitas, yaitu sastra mampu
memberikan pengetahuan kepada pembaca/peminatnya sehingga tahu moral yang baik
dan buruk, karena sastra yang baik selalu mengandung moral yang tinggi.
· Fungsi religius, yaitu sastra pun
menghasilkan karya-karya yang mengandung ajaran agama yang dapat diteladani
para penikmat/pembaca sastra.
Hubungan Sastra dan Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena
materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan
sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
· Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri
atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai
aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial,
kesukaan, dan kedaerahan.
·
Proses pembangunan yg sedang berlangsung
dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya
perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental
manusiapun terkena pengaruhnya.
· Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata
nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya.
Ilmu
Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa
Pengertian Prosa dan Jenis-jenis Prosa
Prosa adalah
suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi
ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai
dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa"
yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Prosa
biasanya dibagi menjadi empat jenis:
·
Prosa naratif
·
Prosa deskriptif
·
Prosa eksposisi
·
Prosa argumentatif
5 Komponen Prosa Lama
Prosa
Lama : Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari
sastra atau kebudayaan barat.
·
Hikayat
Hikayat, berasal dari
India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri
kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan
luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak
masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah.
Contoh : Hikayat Hang Tuah, Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat
Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman. aduuuh
·
Sejarah
Sejarah (tambo), adalah
salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa
sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.
Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah
yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama.
Contoh : Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri
Lanang yang ditulis tahun 1612.
·
Kisah
Kisah, adalah cerita
tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat
lain. Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah
Abdullah ke Jedah.
·
Dongeng
Dongeng, adalah suatu cerita
yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai
berikut :
- Fabel, adalah cerita lama yang
menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut
sebagai cerita binatang). Contoh : Kancil dengan Buaya, Kancil dengan
Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan
Serigala, Burung bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
-
Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang
berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai
mempunyai kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng
tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian,
Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.
-
Legenda, adalah cerita lama yang
mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh :
Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.
-
Sage, adalah cerita lama yang
berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan,
kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh : Calon Arang, Ciung Wanara,
Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.
- Parabel, adalah cerita rekaan yang
menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau
perbandingan. Contoh : Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman,
Bhagawagita, dan lain-lain.
-
Dongeng jenaka, adalah cerita tentang
tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara
humor.
Contoh :
Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dan lain-lain.
·
Cerita Berbingkai
Cerita berbingkai, adalah cerita
yang didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya.
Contoh : Seribu Satu Malam.
5 Komponen Prosa Baru
Prosa
baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau
budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:
·
Roman
Roman adalah bentuk
prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka
dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa
kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap
adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh,
alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari
pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Berdasarkan
kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai
berikut:
-
Roman transendensi, yang di dalamnya
terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat
dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir
Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
-
Roman sosial adalah roman yang
memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan
mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara
Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
-
Roman sejarah yaitu roman yang isinya
dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan
seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar,
Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
- Roman psikologis yaitu roman yang lebih
menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh
utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu
oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
-
Roman detektif merupakan roman yang
isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi
pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus
kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria
oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
·
Novel
Novel berasal dari
Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan
sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang
mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan
perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme.
Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen.
Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer,
Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya
oleh Idrus.
·
Cerpen
Cerpen adalah bentuk
prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang
terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau
pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk
oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami
oleh A.A. Navis.
·
Riwayat
Riwayat (biografi),
adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang
sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil
hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa,
Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
·
Kritik
Kritik adalah karya
yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi
alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya
objektif dan menghakimi.
·
Resensi
Resensi adalah
pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.).
Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai
aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan
penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau
dinikmati.
·
Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu
masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya
bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya,
seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera
pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
Nilai-nilai
dalam prosa fiksi
Prosa
Fiksi adalah kisahan atau ceritera yang diemban oleh palaku-pelaku tertentu
dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian ceritera tertentu yang
bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu ceritera.
(aminuddin, 2002:66). Sedangkan M. Saleh Saad dan Anton M. Muliono (dalam
Tjahyono, 1988:106) mengemukakan pengertian prosa fiksi (fiksi, prosa narasi,
narasi, ceritera berplot, atau ceritera rekaan disingkat cerkan) adalah bentuk
ceritera atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur
yang dihasilkan oleh daya imajinasi.
Pengertian
lain dikemukakan oleh Sudjiman, (1984:17) yang menyebut fiksi ini dengan
istilah ceritera rekaan, yaitu kisahan yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang
dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, dalam ragam prosa.
Cerita
pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Karena
singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra
seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan
insight secara lebih
luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
Novel adalah
salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita
fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik
dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan
manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel,
si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada
gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut.
Contoh Prosa :
Karya
Sastra Melayu Klasik , Pantun
Jangan
suka menulis diatas kaca
Menulislah
diatas meja
Janganlah
menangis karena cinta
Tetapi
menagislah karena cinta
Ilmu
Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi
Menurut
Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
puisi
adalah bentuk karya sastra yang mengekspresikan secara padat pemikiran dan
perasaan penyairnya, digubah dalam wujud dan bahasa yang paling berkesan.
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
·
Figura bahasa
·
Kata-kata yang ambiguitas
·
Kata-kata berjiwa
·
Kata-kata yang konotatif
·
Pengulangan
Alasan
yang mendasari penyajian puisi pada mata kuliah IBD.
·
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup
manusia
·
Puisi dan keinyafan/kesadaran individual
·
Puisi dan keinsyafan social
CINTA
SEJATI
Sejak
kehadiranmu hingga kini
Ruang hatiku beraroma wangi
Buaian bunga-bunga rindu menari
Yang kau tinggalkan dihati
Makin
hari bersemi
Tanpa layu senyum ini
Tersirami cinta suci
Darimu kekasih hati
Jangan
biarkan aku sendiri
Kuhanya ingin memiliki
Dirimu seutuhnya cinta sejati
Menjadi harga mati tak tertawar lagi
Andai
ada pengganggu hati
Hati ini tegas menghadapi
Janganlah engkau ragu lagi
Hati ini milikmu abadi
(Anisayu
– anisa_nastutik@yahoo.co.id)
referensi :
www.isdaryanto.com/kumpulan-puisi-cinta-romantis
http://rosdianya.wordpress.com/2011/06/01/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
id.wikipedia.org/
0 komentar:
Posting Komentar