PENGERTIAN
CINTA KASIH
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih
atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih
hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasih.
Walaupun
cinta kasih memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, saebab cinta
merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan
pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang
akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan
Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintahNya,
dan berpegang teguh pada syariatNya.
Dalam
bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama
memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari
kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya
manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu
pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan.Pada pengasuhan contoh
yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya, bagaimana seorang
ibu dengan rasa cinta kasih mengasuh anaknya dengan sepenuh hati, Sedang dengan tanggung
jawab dalam arti benar adalah sesutu tindakan yang sama sekali sukarela yang
dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan
fisik, Unsur yang ketiga adalah perhatian yang berarti memperhatikan
bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana
adanya, yang keempat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk
mengetahui rahasia manusia. Dengan keempat unsur tersebut yaitu pengasuhan,
tanggung jawab, perhatian dan pengenalan suatu cinta dapat dibina secara
lebih baik.
Pengertian
tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa
cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang
dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain
kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua
adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang
menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan
formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama
atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum dari satu piring, cangkir tanpa
rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang,
tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainya.
Unsur
yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai,
rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.
Selain
pengertian yang dikemukakan oleh Sarlito, lain halnya pengertian cinta yang
dikemukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta
adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai
kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah
manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia selalu
dibutuhkan, jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara terhormat dan mulia,
suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai
keinginannya yang suci dan mulia pula.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan
Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara,
suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih
mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.
CINTA
MENURUT AJARAN AGAMA
Ada
yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama.Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya
cinta dalam kehidupan ini. Disatu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan
organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta
sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan, atas dasar ini agama memberikan
ajaran cinta kepada manusia.
Dalam
kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang
seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau
juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta
ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur`an.
CINTA
DIRI
Cinta
ini erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia senang untuk tetap
hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai
segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia akan
membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan
mengaktualisasikan diri, Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa
sakit, penyakit, dan mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah
manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu
yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang
membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa
seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib tentu beliau akan memperbanyak
hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhi dirinya dari segala keburukan.
CINTA
KEPADA SESAMA MANUSIA
Agar
manusia dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya
tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada
orang-orang lain, bekerja sama dengan member bantuan kepada orang lain. Oleh
karena itu, Alloh ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya
sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan
dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya
dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung
memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan
dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu
adalah dengan melalui iman menegakan shalat, memberikan zakat, bersedekah
kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri
sendiri dan cintanya kepada orang lain. Dengan demikian akan bisa merealisasikan
kebaikan individu dan masyarakat.
CINTA
SEKSUAL
Cinta
erat kaitannya dengan dorongan seksual sebab yang bekerja dalam melestarikan
kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri, ia merupakan
faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Dorongan seksual melakukan
fungsi penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis, lewat
dorongan seksual terbentuk keluarga, dari keluarga terbentuk masyarakat dan
bangsa. Dengan demikian bumipun menjadi ramai, kenal mengenal, kebudayaan
berakembang. Dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju Islam mengakui
dorongan seksual jelas dengan sendirinya ia mengakui pula cinta seksual yang
menyertai dorongan tsb. Sebab ia merupakan emosi alamiah dalam diri manusia
yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya. Yang diserukan Islam
hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta lewat pemenuhan dorongan tsb antara yang
sah yaitu dengan perkawinan.
CINTA
KEBAPAKAN
Mengingat
bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan
fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan anak-anaknya maka para ilmu
jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis
seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak
jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena barsumber dari kesenangan
dan kegembiraan baginya sumber kekuatan dan kebanggaan dan merupakan faktor
penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia
setelah meninggal dunia.
CINTA
KEPADA ALLAH
Kemesraan
dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat
menciptakan berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
PEMUJAAN
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan
adalah inti , nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Tuhan
adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia
mengabaikan segala perintahNya. Karena itu ketakutan manusia manusia selalu
mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memujaNya.
Karena
itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup
manusia, karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri, dan pencintaan
semesta untuk manusia.
Kalau
manusia cinta kepada Tuhan, karena Tuhan sungguh maha pengasih lagi maha
penyanyan. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan atau
sholat. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan
agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Sholat di rumah, di masjid, sembahyang
di pure, di Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih dan spiritual ialah
cintanya kepada Allah. Dan kerinduannya kepadaNya, tidak hanya dalam sholat,
pujian dan doanya saja tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya
semua tingkah laku dan tindakannya ditunjukan kepada Allah mengharapkan
penerimaan dari ridhoNya.
Cinta
yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi
kekuatan pendorong yang mengarahkan dalam kehidupannya dan menundukan semua
bentuk kecintaan lainnya. Cinta inipun juga akan membuatnya menjadi seorang
yang cinta kepada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam
semesta sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada disekelilingnya mempunyai
manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan
harapan kalbunya.
CINTA
KEPADA RASUL
Cinta
kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki
peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena asul merupakan ideal
sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat
luhur lainnya.
Seorang
mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah
yang menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan
sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari
kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk.
KASIH
SAYANG
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta
adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam
kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang
ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila
diakhiri dengan perkawinan, maka didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan
lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling
menumpahkan kasih sayang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari
masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling
percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh.Bila salah satu unsur kasih sayang hilang,
misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih
sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagian rumah tangga itu.
Yang
dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami atau istri atau anak-anakyang
telah dewasa, melainkan bayi yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih
sayang dari ayah dan ibu. Bayi yang masih merah telah dapat mengenal suara atau
sentuhan tangan ayah ibunya. Bagaimana sikap ibunya memegang/menggendong telah
dikenalnya, hal ini karena sang bayi telah mempunyai kepribadian.
Kasih
sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komuniokasi antara anak dan
orang tua pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan
kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh
lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis
akan terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Adanya
kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan sianak dalam masyarakat. Orang tua
dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya, dari
cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:
1.
Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif. Dalam hal ini orang tua
memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-material dengan
sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberikan
respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam
masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak
mampu berdiri sendiri di dalam
masyarakat.
2.
Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif. Dalam hal ini si anak
berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang
ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak
tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.
3.
Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif. Di sini jelas bahwa
masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling
memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang,
masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang
tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
4.
Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif. Dalam hal ini orang tua dan
anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya, sehingga
hubungan antara orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai,
saling menghargai, saling membutuhkan. Kasih sayang itu nampak sekali bila
seorang ibu sedang menyusui atau mengendong, bayinya itu diajak bercakap-cakap,
ditimang-timang,dinyanyikan, meskipun bayi itu tidak tahu arti kata-kata, lagu
dan sebagainya.
KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang
akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang
sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan
pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia
dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada
seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai
hidup untuk orang lain”. Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William
Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia
kisah” Roro Mendut dan Prono Citro”. Yose Ortage Y. Gasset dalam novelnya
“On Love” mengatakan, dikedalam sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya
bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang
mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya
Yose mengatakan, bahwa si pencinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran
enersi cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta
yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Kemampuan
mencinta memberi nilai hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam
menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita. Dari uraian diatas
terlihat betapa agung dan sucinya cinta itu. Bila seseoarng mengobral cinta,
maka orang itu merusak nilai cinta, yang berarti menurunkan martabat dirinya
sendiri. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan.
Kemesraan adalah perwujudan cinta. gereja, di candi bahkan ditempat-tempat yang
dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang
dianggap Tuhan.
Pemujaan-pemujaan
itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhanya, hal ini
berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon
dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukan jalan yang benar, mohon ditambahkan
segala kekurangan yang ada padanya,dllnya. Bila setiap hari sekian kali manusia
manusia memuja kebesaranya dan selalu dan selalu mohon apa yang kita inginkan,
dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia
kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat ditawar-tawar lagi,
alangkah besar dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya
sekejap.
BELAS
KASIHAN
Dalam
surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta, Cinta agape ialah cinta
manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua)
dan saudara, dan ketiga cinta Amor/ Eros ialah cinta antara pria
dan wanita. Beda antara cinta eros dan amor ini ialah cinta eros karena kodrati
sebagai laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang
sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi
seorang pemuda yang kerdil.
Disamping
itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama
merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini
diberikan istilah belas kasihan, untuk membedakan antara cinta kepada orang
tua, pria wanita dan cinta kepada Tuhan.
Dalam
cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan
karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya.
Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu,
penyakit yang dideritanya,dan sebagainya.
Perbuatan
atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai
potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi
belas kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi
dan terpujilah oleh Allah.
CINTA
KASIH EROTIS
Cinta
kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama
sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang
yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis
tersebut, Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih
tidak terbatas kepada seseorang saja.
Berlawan
dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan
akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang.
Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan
universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak
dapat dipercaya.
Pertama-tama
cinta kasih erotis kerap kali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif
berupa jatuh cinta, tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu ,
pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah
sementara saja.Bilamana orang asing tadi telah menjadi seseorang yang diketahui
secara intim, tak ada lagi rintangan yang harus diatasi , tidak lagi kemesraan
tiba-tiba yang harus diperjuangkan pribadi yang dicintai telah dipahami orang
seperti dirinya sendiri.
Disamping
itu terdapat pula faktor-faktor lain , banyak orang mempunyai arti sebagai
cara-cara mengatasi keterpisahan, seperti bercakap-cakap tentang kehidupan diri
pribadi, tentang pengharapan-pengharapan dan kecemasan-kecemasannya, menampakan
diri dengan segi-segi keanehannya, mengadakan hubungan dan minat yang sama
terhadap dunia sekitar, semuanya itu dilaksanakan untuk mengatasi keterpisahan.
Bahkan dengan memperlihatkan kemarahanya, kebencianya, dan memperlihatkan kekuranganya
menahan diri, semuanya dianggap telah dicapai intimitas. Hal ini dapat
menerangkan adanya daya tarik perversi (buruk). Cinta kasih dapat merangsang
keinginan untuk bersatu secara seksual, dalam hal itu hubungan fisis tadi tidak
memperlihatkan sifat-sifat yang rakus atau serakah dalam keinginan untuk
menaklukkan atau untuk ditaklukkan, tetapi akan tercampur dengan kehalusan
bertindak serta kemesraan.Apabila keinginan untuk penyatuan tidak dirangsang
oleh cinta kasih, apabila cinta cinta kasih erotis tidak juga merupakan cinta
kesaudaraan, ia hanya akan membawa kita kepada penyatuan yang bersifat orgiatis
(pesta pora) dan sementara saja. Daya tarik seksual untuk semaentara waktu
menimbulkan khayalan penyatuan, namun tanpa cinta kasih sebenarnya penyatuan
ini membiarkan dua orang asing tetap berjauhan yang satu dengan yang lain
seperti sebelumnya, Kadang-kadang hal itu menimbulkan rasa malu diantara
mereka, bahkan menimbulkan rasa benci yang satu terhadap yang lain.
Dalam
cinta kasih erotis terdapat ekslusifitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri eksklusif dalam cinta kasih
erotis ini perlu dibicarakan lebih lanjut. Kerap kali eksklusivitas dalam cinta
kasih erotis disalah tafsirkan dan diartikan sebagai suatu ikatan hak milik.Cinta
kasih erotis eksklusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan
dirinya secara lengakap dan intensif hanya dengan satu orang saja. Cinta kasih
erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam
segi-segi fusi erotis dan keikut sertaan selengkapnya dengan semua aspek
kehidupan orang-orang lain, tetapi bukan dalam arti cinta kasih kesaudaraan
yang mendalam terhadap orang lain.
Dengan
demikian maka, baik pandangan bahea cinta kasih erotis merupakan atraksi
individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari
pada perbuatan , kemauan kedua-duanya, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa
tidak terdapat pada yang lain satu, juga tidak pada yang lain. Oleh karena itu,
gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja diputuskan apabila orang tidak
sukses didalamnya, merupakan gagasan yang sama sekali keliru dengan gagasan
bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun , tidak boleh
diputuskan
Referensi
:
(Sumber
:Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji Penerbit
Gunadarma)