Pengertian E-Commerce
E-Commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-Commerce juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“.
E-Commerce
akan merubah semua kegiatan marketing dan
juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading
(perdagangan). Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
- Presentasi electronis (Pembuatan Web site) untuk produk dan layanan.
- Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
- Otomasi account Pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit)
- Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi (Januri, dkk, 2008).
Sejarah Perkembangan
E-Comerce pertama kali di kenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik di pakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web. menurut riset forrest, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada tahun 2003.
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Jenis E-Commerce
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda yaitu:
1.
Business to Business (B2B)
Business
to Business e-Commerce memiliki karakteristik:
- Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
- Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
- Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
- Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2.
Business to Consumer (B2C)
Business
to Consumer e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
- Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
- Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
- Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi (client consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
3. Consumen
to consumen(C2C)
Dalam
C2C seseorang menjual produk atau jasa
ke orang lain. Dapat juga disebut sebagai
pelanggan ke palanggan yaitu orang yang
menjual produk dan jasa ke satu sama lain.
Lelang
C2C. Dalam lusinan negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang
sangat banyak. Kebanyakan lelang dilakukan oleh perantara, seperti
eBay.com, auctionanything.com, para pelanggan juga
dapat menggunakan situs khusus seperti buyit.com
atau bid2bid.com. Selain itu banyak pelanggan
yang melakukan lelangnya sendiri seperti greatshop.com
menyediakan piranti lunak untuk menciptakan komunitas
lelang terbalik C2C online.
4.
Comsumen to Business(C2B).
Dalam
C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu,
dan para pemasok bersaing untuk menyediakan
produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya
di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan
produk dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok
yang memenuhi kebutuhan tersebut. (Januri, dkk, 2008).
Komponen E-Commerce
E-Commerce
memiliki beberapa komponen standar yang dimiliki dan tidak dimiliki transaksi
bisnis yang dilakukan secara offline, yaitu (Hidayat, 2008:7):
- Produk: Banyak jenis produk yang bisa dijual melalui internet seperti komputer, buku, musik, pakaian, mainan, dan lain-lain.
- Tempat menjual produk (a place to sell): tempat menjual adalah internet yang berarti harus memiliki domain dan hosting.
- Cara menerima pesanan: email, telpn, sms dan lain-lain.
- Cara pembayaran: Cash, cek, bankdraft, kartu kredit, internet payment (misalnya paypal).
- Metode pengiriman: pengiriman bisa dilakukan melalui paket, salesman, atau didownload jika produk yang dijual memungkinkan untuk itu (misalnya software).
Customer service:
email, formulir on-line, FAQ, telpon, chatting, dan lain-lain.
Proses Transaksi E-Commerce
Agar
sebuah perdagangan antar pembeli dan penjual dapat dilakukan, maka harus ada
satu proses tertentu. Proses transaksi E-Commerce bisa mencakup tahap-tahap
sebagai berikut (Suyanto, 2003:46):
- Show. Penjual menunjukkan produk atau layanannya di situs yang dimiliki, lengkap dengan detail spesifikasi produk dan harganya.
- Register. Konsumen melakukan register untuk memasukkan data-data identitas, alamat pengiriman dan informasi login.
- Order. Setelah konsumen memilih produk yang diinginkan, konsumen pun selanjutnya melakukan order pembelian.
- Payment. Konsumen melakukan pembayaran.
- Verification. Verifikasi data konsumen sepeti data-data pembayaran (No. rekening atau kartu kredit).
Deliver.
Produk yang dipesan pembeli kemudian dikirimkan oleh penjual ke konsumen.
Keuntungan E-Commerce
- Bagi Perusahaan, memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jaringan mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata lain mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
- Bagi Consumen, efektif, aman secara fisik dan flexible
- Bagi Masyarakat Umum, mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM (Januri, dkk, 2008).
Kerugian E-Commerce
- Meningkatkan Individualisme, pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi dan mendapatkan barang/jasa yang diperlukan tanpa bertemu dengan siapapun.
- Terkadang Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata. (Januri, dkk, 2008)
Referensi :
http://juansyah.wordpress.com/2012/08/02/pengertian-e-commerce/
http://www.kajianpustaka.com/2013/04/perdagangan-elektronik-e-commerce.html#ixzz2YFqmWVGP